Kamis, 31 Desember 2015

Saya dan Dia Bercumbu.... Tepat Seminggu Sebelum 2016

Pagi itu, kami sudah bersiap, membawa perbekalan: baju ganti, uang saku, hp, daaan baju renang. Sudah lama ingin sekali berenang di salah satu kolam renang muslimah disolo, isyka. Keinginan membuncah (karena sebelumnya pernah mau renang disana, ee ternyata air sedang keruh_biasanya tdk begitu, lalu tdk jadi renang) akhirnya akan terpenuhi..

Seperempat perjalanan lancar, takada hambatan berarti, kami sempat makan disalah satu soto favorit yg murah meriah dan enak. Perjalanan berlanjut, lalu, tanpa peringatan apa2... disaat pikiran dan mulut saya dipenuhi kritik terhadap sebuah engkel (baca: metromini) yg jalannya seperti siput, sesuatu terjadi. Tepat setelah jembatan itu, jalan yg khas: belokan 180 derajat dg jembatn dan baleho dipinggirnya, jalan ini yg paling mudah tersimpan dibenak, mudah diingat, sejak kali pertama datang keslogohimo. Motor matic yg kami kendarai tiba2 meliar seperti banteng mabuk, meliuk kekiri kanan melawan aba dr si pengemudi.. lalu... srooook.. kami berdua tersosrok (terjatuh sambil badan dan motor bergesekan dg aspal)...  

Sempat mengalami moment, detik2 saat akan jatuh, di benak ada adegan yg terskip (saya menduga ini proses otak ketika akan menghadapi rasa takut, luka, dan hal mengerikan dengan mengaburkan memori untuk meminimalisir trauma, barangkali tiap org pernah mengalami ini). Pasca motor sudah puas nyosrok dan berhenti, sementara posisi badan masih tengkurap, sontak saya melihat penumpang dibelakang, memastikan keadaannya tdk lebih parah atau berharap tdk ikut jatuh (g mungkin sih ini)

Bangun, dan oouuuuuchh.. aaarggh, lutut kanan saya perih.. sangat.... berdiri taksempurna sambil hssss... memegang lutut. Dua org pengendara sepeda lain sempat berhenti, membantu mengangkat motor, memarkirkan, dan mengambil sepatu saya yg tertinggal kira2 5 meter dibelakang.

Pertanyaan bagaimana kejadiannya, rumahnya mana, harus diulang beberapa kali oleh si bapak. Baik saya maupun teman saya tdk fokus, masih syok, tdk bisa menjawab dengan tepat, malah sempat bapaknya tanya rumahnya mana saya jawab dg menunjuk helm, lalu si bapak dg kasian dan gemas mengulang pertanyaan.. Malahan, mereka sukses memecahkan sendiri teka-teki kenapa kami bisa jatuh. "Lha bane entek ngono" (lha ban nya habis_gembos gitu) "kae nang duwur kana ana tambal ban, isa mbak nuntune rana, isa ta?....." Si bapak lanjut bicara, entah bilang gimana malah terkesan ngomong sendiri, mungkin membahas motor kami yg hrs ditambal. Lalu berdua mereka pamit duluan. Seingat saya kami cuma bilang "nggih pak" sebagai salam perpisahan sambil masih memegangi lutut perih dan ngesees hssss..hsss... lupa bilang terimakasih.

Sempat saya lirik si lutut kanan, rupa2nya, lutut kanan saya baru saja bercumbu dengan aspal.. cukup hebat bercumbunya... karena excoriasinya lumayan lebar.. merah.. untung tidak menganga..

Setelah benar2 tersadar dari syok, kami baru paham, benar kata si bapak bahwa masalah utama kami adalah menambalkan ban motor yg habis ini. Gimana nih cara bawanya, digunung, jalannya naik-belok, pasti berat menuntun motor. Hmmm..

Yaudasi... akhirnya saya kendarai pelan2, sambil kaki tetap jalan di aspal untuk keseimbangan, incase sewaktu2 bisa oleng lagi..
Alhamdulillah sampai dibapak tambal ban, diceramahi ttg kelemahan motor matic. Beberapa menit berharga si bapak menambal ban, kami berdua duduk termangu sambil merenungi apa yang barusan terjadi dan setelah ini mau ngapain. Tadinya saya sempat nyeletuk, kita disuruh pulang nih, ga usah main, persis setelah kejadian. Kala itu benak saya dipenuhi rasa bersalah: kenapa tadi tidak izin mami, padahal detik sebelum berangkat sempat kepikiran mau sms, lalu kenapa tadi kepikiran 'wah jangan2 ntar ga jadi renang di isyka lagi', atau pikiran aneh seperti 'td malem terlalu banyak nyanyi all i ask dan ada lirik if this is my last night' ahahahhaha..

Akhirnya bersepakat, ya udah qt lanjut sampai ngadirojo cari duren habis itu pulang yaa, eee sampai ngdirojo, masih pagi, trus kami putuskan lanjut wonogiri, motor ditaruh terminal trus ngebis, eee sampai wonogiri ga jadi ngebis dan kebablasan motoran sampai solo. Di solo main sambil kaki perih, cara jalan kurang sempurna. Teman saya sempat ganti, karena celananya sobek. Meski kurang sukses, tetep sempet dapat hiburan dan duren. Malemnya saya lanjut jaga...

Keesokan harinya, bangun tidur... uwwwaaaa senut2 perih makin menjadi2... dan hari2 saya lewati dengan mengamati indahnya, luar biasanya pertumbuhan jaringan, epitel, kapiler. 

Hari ini alhamdulillah sudah kering, tdk perih ketika kena air, sudah bisa ditekuk ni lutut, cuman sesekali masih linu setelah kaki dipakai berjalan lalu berdiri diam.. enyut enyut..

Simpulan: jika tua nanti kita tlah hidup masing2, ingatlah hari ini.. 

Minggu, 13 September 2015

Manfaat bangun pagi

Apasih bangun pagi itu?
Definisi bangun pagi adalah bangun di kala matahari belum menampakkan diri. Kita bisa menyebutnya kala fajar, kira2 saat adzan shubuh bagi umat Islam. Lalu apa manfaatnya?

Bagi sebagian orang yang mempunyai siklus tidur larut malam, bangun agak siang, mungkin hal ini cukup sulit diterapkan. Siklus tidur itu merupakan kebiasaan loh, dunia kesehatan menyebutnya siklus sirkadian, yang intinya tubuh punya jam biologis yang mengatur secara rutin dan teratur kapan saat dirinya menjalankan fungsi fisiologisnya dengan maksimal. Seseorang dengan jam kerja malam hari, akan menyesuaikan kewaspadaan, aktivitas otak, dan konsentrasinya di malam hari, sementara sistem saraf tubuh yang merangsang kantuk dsb, dipengaruhi oleh adanya sinar matahari. Dengan demikian, saat semestinya tubuh dibuat mengantuk, tetapi ia malah terjaga, membuat kacau siklus ini. Yang terjadi kemudian adalah tidur di siang hari, lantas bangun dengan lesu dan kurang waspada. 

Lantas tidur yang baik dan bisa menjaga kestabilan siklus sirkadian ini adalah tidur di awal waktu dan bangun di pagi hari. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan satu manfaat bangun pagi, yaitu menjaga siklus/ritme sirkadian tubuh, sehingga kemampuan kognitif otak, daya konsentrasi, dan kewaspadaan mampu bekerja dengan sempurna.

Selanjutnya, bangun di pagi hari akan meningkatkan semangat saat beraktivitas. Saya sudah merasakannya berulang kali. Bangun sebelum shubuh, beribadah, lalu olahraga, atau mencuci baju, atau pergi ke pasar (ada aktivitas lain sebelum berangkat kerja) membuat saya lebih bersemangat saat bekerja. Apalagi saat terbangun dari tidur mendengar kicauan burung, suara ayam berkokok, atau lantunan lagu dengan aransemen yang energik. 

Manfaat yang ketiga sudah pasti kita lebih punya banyak waktu mempersiapkan hari. Sehingga aktivitas lebih lancar dan sukses.

Akhirul kata, selamat mencoba bangun pagi dan rasakan berbagai manfaatnya. Semangat beraktivitas yaa... ^^

Sabtu, 12 September 2015

22 Twenty Two

Hey,, i don't know about you, but i'm feeling 22, everything will be alright, if you keep me next to you..
You don't know about me, but i bet you want to, everything will be alright, if we just keep dancing like we're 22..

Haha, lagu asik, walaupun engga sedang membahas tentang lagu, cukup buat pembukaan.. coz i'm feeling 22 right know.. haha

Masih ada hubungan sama yang kemarin, yaitu tentang bagaimana bisa terus bahagia setiap hari.

Yap, cara kedua ini saya sebut break your limit..
Pasti masing-masing orang punya list kelebihan maupun kekurangan kan, dan yang saya maksud disini adalah mulai lah menghapuskan sedikit demi sedikit list kekurangan. Meski setiap manusia mempunyai itu, tetapi Insya Allah dengan usaha maka semua itu bisa berubah, minimal jd bisa melakukan hal yang belum bisa, syukur2 malah jd suka lama-lama hobby..

Seperti saya yang takut air, saat SMA dulu pelajaran olahraga yang paling saya takuti, mbuat deg2an, rasanya pengen ngilang, langsung aja cling kayak jinny oh jinny, trus balik kalo udah ganti pelajaran adalah saat ada jadwal renang. Saya tidak pernah bisa sampai tepi, bahkan separuh dr lebar kolam lalu kecapekan, istirahat ditengah2.. padahal ga jauh2 amat, paling cuma 5 meter.

Selain itu, saya gugup saat memasak, tiap masak kayak kejar2an sama kecepatan api mematangkan makanan_baca gosong, jadi tiap masak panik, kapan harus ngaduk makanannya, kapan bisa sambil iris2 dan nyiapin yang lainnya..

Nah seiring berjalannya waktu, di usia saya yang sudah 22 ke atas ini, 2 hal yang saya takuti, bisa dibilang kekurangan saya, malah sekarang jadi hobby, saya menemukan keasyikan dan kesenangan dalam hal2 tadi. Selain itu, yang paling membuat saya senang adalah dari kondisi tidak bisa menjadi bisa.

Last but not least, let us break our own limit and start from the simplest.

Kamis, 10 September 2015

MELAWAN LUPA
(Betewe nama blognya alay banget yak, hmm...)

Lupa kalau saya sudah pernah membuat blog, beberapa tahun yang lalu, dari tahun pembuatan yang tertera, menunjukkan 2012, 3 tahun lalu. Entah dulu didasari semangat apa, atau didorong siapa sampai akhirnya membuat laman ini. Yang pasti bukan didasari passion pribadi, atau keinginan membuncah ibarat anak SD ingusan ingin mencicipi es krim punya adik perempuan teman sekelasnya, lalu saking malu tapi ingin, akhirnya dia cuma nelen ludah dan hasratnya ditahan sampai rumah, dan sampai rumah merengek minta dibeliin es krim mami. *plis.. Apapun latar belakang pembuatannya, yang pasti dulu saya cuma sekadar ikutan teman, biar kelihatan seperti anak gaul nan intelek, melek teknologi, sekaligus berwawasan luas, dan berbakat menulis. Dan sesuai prasangka mau jadi apa nantinya ini blog, taraa.. kosong melompong tanpa postingan apa-apa..

Yap, meski saya ekstrovert dan berprinsip_segala hal, sesensitif apapun, layak dikomunikasikan jika dan hanya jika ada tujuan baik_tapi untuk menuangkan ide, atau sekedar pendapat dalam tulisan rasanya sulit. Saya selalu stag dengan pilihan diksi, inginnya wow tapi malah jadi sulit dimengerti, baik oleh diri sendiri maupun orang lain, dan ini berarti tujuan penulisan gagal, bahkan untuk dibilang cuma nyampah pun gagal.. ^^

Dan hari ini, 10 September 2015, saya coba buka dan memulai meski tanpa tujuan, tanpa alasan. Atau barangkali satu alasan:

Mungkin saya ingin mencoba hal baru_meski sebenarnya ini sudah lampau_katakanlah hal yang langka saya lakukan. Karena saya sedang dikuasai ide baru yaitu: "the very first thing that one should do to make a happy life is doing something new"